Lead merupakan individu yang menaruh minat terhadap produk atau layanan tertentu. Di sisi lain, lead generation merujuk kepada metode untuk menarik perhatian dari lead. Lead generation diperlukan agar lead menjadi pembeli produk atau layanan brand tertentu.
Lead generation melibatkan upaya tim digital marketing untuk mendapatkan informasi kontak dari lead yang ada. Kontak yang sudah didapat sangat penting untuk menyusun digital funnel dengan tujuan akhir pembelian pada suatu platform.
Salah satu platform yang bisa dimaksimalkan untuk lead generation adalah website. Maka dari itu, CTA (call to action) diperlukan sebagai tools atau alat bantu. CTA merupakan suatu elemen penyusun konten pemasaran yang membimbing pelanggan menuju tindakan selanjutnya dalam penelusuran digital mereka. Tindakan yang dimaksud antara lain berlangganan newsletter, melakukan pembelian, mengunduh bacaan edukasi, dan sebagainya.
CTA tidak dapat dipisahkan dari konten atau materi yang akan meramaikan sebuah website. Semakin menarik dan relevan konten pemasaran untuk website brand Anda, semakin besar peluang pengunjung untuk mengklik CTA. CTA akan menghubungkan pengunjung untuk menuju ke landing page.
Sebuah website memerlukan call to action (CTA) yang dirancang dengan baik untuk mengubah pengunjung menjadi pelanggan loyal. Selain itu, CTA dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan lead generation secara signifikan. Beberapa manfaat yang terkait dengan lead generation yaitu:
CTA akan menyederhanakan proses pengambilan keputusan pengguna atau pelanggan. CTA perlu dibuat sejelas mungkin sehingga layak menjadi sebuah “jalur” yang mudah diikuti.
CTA yang relevan dengan tone of voice brand Anda akan membuat komunikasi pemasaran yang disampaikan menjadi lebih dipercaya.
CTA dapat mempengaruhi tingkat konversi secara langsung dengan memikat pengunjung agar menerima hal yang brand Anda tawarkan.
Bukan sebuah hal baru ketika audiens kebingungan saat mengunjungi website brand Anda untuk pertama kalinya. Pada momen inilah CTA berperan penting sebagai penunjuk arah, agar pengunjung melalui digital funnel tanpa kendala yang berarti.
Call to action (CTA) yang efektif tersusun atas empat (4) elemen penting yaitu bahasa yang jelas, personal, berorientasi pada aksi, mengandung urgensitas, dengan kontras dan visibilitas yang baik. Brand Anda perlu membuat CTA yang dipersonalisasi. Dengan kata lain, CTA tersebut dirancang sesuai minat dan kebutuhan pengunjung website.
CTA untuk tujuan leads generation perlu disusun dengan struktur kalimat aktif, ditambah penggunaan kata kerja yang bisa langsung dipahami. Manfaatkan urgensitas dengan menambahkan unsur waktu atau stok produk yang terbatas. Dengan begitu, pengunjung mengambil tindakan cepat karena sadar akan peluang yang bisa saja terlewat.
Dengan strategi dan desain yang tepat, CTA menjadi alat ampuh untuk meningkatkan konversi dan mendukung keberhasilan lead generation. Ketika ditempatkan pada halaman website, CTA perlu dibuat mencolok. Gunakan warna yang tegas dan selaras dengan karakteristik brand. Selain itu, perhatikan ukuran dan posisinya, terutama jika CTA tersebut berbentuk tombol.
Selain tombol, ada jenis call to action lainnya yang bisa ditampilkan pada website brand Anda terkait upaya lead generation.
Bentuk CTA ini mendorong pengunjung agar mereka memberi informasi kontaknya. Biasanya informasi ini akan ditukar dengan keuntungan yang pengunjung dapatkan dari brand. Misalnya konten yang bisa diunduh, penawaran layanan, potongan harga untuk pembelian produk, dan lain-lain.
CTA dengan bentuk seperti ini bisa ditempatkan di bagian atas, sisi, atau bawah sebuah halaman website. Selain penempatannya yang fleksibel, CTA banner memiliki desain dan teks yang menarik.
CTA pop-up akan muncul secara tiba-tiba untuk menarik perhatian pengunjung dengan tawaran tertentu.
CTA slide-in biasanya muncul dengan lebih halus, bisa juga dikatakan alternatif bentuk pop-up. CTA slide-in bisa muncul dari bagian bawah atau sisi halaman website.
CTA ini umum ditemukan di dalam isi artikel. Teks yang diberi tautan akan nampak dengan garis bawah (underlined) atau warna yang berbeda. Teks ini bisa di klik, mengarahkan pengunjung ke halaman yang diinginkan oleh brand tersebut.
Gambar 2. Contoh call to action dalam bentuk button (tombol) yang ditujukan kepada pengunjung website
Secara umum, ada tiga posisi CTA untuk website yaitu di atas lipatan, di akhir konten, dan di berbagai titik pada sebuah halaman.
Ada beberapa contoh call to action (CTA) dari brand ternama yang bisa dipelajari untuk memaksimalkan lead generation.
CTA ini akan mengarahkan pengunjung website ke bagian penjelajahan fitur produk. CTA tersebut juga secara tidak langsung berperan dalam mendukung keputusan pembelian produk.
CTA ini mengarahkan pengunjung yang ingin mendapat insight langsung dari pakar atau ahlinya.
CTA ini mendorong pengunjung untuk mengambil tindakan cepat, dengan menawarkan layanan gratis sebagai nilai tambah dari brand tersebut.
CTA ini mempengaruhi dalam pengambilan keputusan pengunjung, dengan membuat mereka menonton cara kerja produk tersebut.
Contoh lain dari CTA yang bertujuan untuk memaksimalkan lead generation, antara lain:
CTA ini mendorong pengunjung untuk membuat keputusan cepat, dengan menyebutkan diskon yang akan mereka dapatkan. CTA ini secara efektif menekankan pada keuntungan pendaftaran awal jika hendak berlangganan layanan dari suatu brand.
CTA ini menonjolkan kata “eksklusif” untuk meningkatkan minat pengunjung website agar mau mendaftar (sign up). Penggunaan spesifik angka yang spesifik akan menambah urgensitas pengunjung, supaya segera mengambil tindakan. Kata “gratis” berfungsi sebagai penambah daya tarik bagi lead yang ditargetkan.
Kata “VIP” memberi kesan profesional dan istimewa bagi target pengunjung. CTA ini juga menawarkan keunggulan bagi pengunjung yang segera mengambil tindakan, yaitu akses lebih awal dari individu lainnya.
Terkadang, CTA yang efektif belum cukup untuk meyakinkan pengunjung website. Maka dari itu, brand Anda dapat melakukan upaya lanjutan dengan memberikan pengalaman interaktif bagi pengunjung. Pengalaman yang menyenangkan akan menjaga keterlibatan (engagement) selama upaya lead generation terus berlangsung.
Gambar 3. Call to action pada website diletakkan di bagian bawah dan diberi elemen interaktif untuk meningkatkan pengalaman pengunjung
Baik itu masih berstatus pengunjung maupun lead, sebuah brand harus menjaga interaksi yang terjalin dengan mereka agar tetap baik. Upaya berkelanjutan ini juga diikuti upaya lain seperti menjaga brand image. Brand perlu menempatkan diri sebagai entitas yang membantu mereka dalam memahami masalah atau kebutuhannya. Karena pengalaman buruk akan dirasakan lead, apabila keputusan pembelian yang dibuat ternyata tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. Pengalaman buruk akan berpeluang menambah kerusakan brand image.
Kehadiran digital architect, seperti Firstpage, siap membantu brand Anda dalam merancang website yang optimal untuk lead generation. Diikuti pemanfaatan call to action (CTA) yang menarik dan persuasif.