Insight Details

Hook Konten Visual vs Hook Konten Teks: Mana yang Lebih Menarik?

Visual tidak terlepas dari proses “melihat” yang dilakukan oleh individu. Dengan melihat sesuatu, kita bisa memberikan makna pada apa yang ada di depan mata. Visual akan membantu kita dalam membentuk persepsi terhadap sesuatu. Ada salah satu metode untuk melatih Anda memvisualisasikan sesuatu dengan lebih baik. Metode ini disebut jurnal foto (photo journals). 

Cara kerja dari metode jurnal foto diawali dengan memotret beberapa objek, seseorang, atau gabungan dari keduanya. Langkah awal ini akan membantu Anda dalam meningkatkan kepekaan terhadap lingkungan sekitar. Kemudian Anda memilih satu foto yang diinginkan. Foto yang dipilih harus Anda deskripsikan, termasuk di dalamnya memaparkan alasan dibalik pemilihannya.

Dengan menjelaskan alasan, baik secara lisan maupun tertulis, Anda diajak untuk berpikir dan menciptakan beberapa ide. Selanjutnya, cobalah untuk mendiskusikan pendapat Anda kepada orang lain. Ekspresikan pendapat dan kesan Anda terhadap foto yang dipilih dengan sebebas mungkin. Jangan lupa untuk mendengarkan masukan atau tanggapan dari orang lain itu juga.

Mengenal Hook Konten Visual

Setelah visualisasi terlatih dengan baik, Anda akan lebih mudah dalam membuat hook konten visual. Hook konten visual yang dibuat perlu mengandung unsur penceritaan (storytelling). Hook jenis ini sering ditemukan sebagai bahan pemasaran digital. Penceritaan digital (digital storytelling) menjadi tools yang bisa Anda gunakan untuk membagikan informasi, keterampilan, dan pengetahuan. Langkah ini akan berujung pada penambahan koneksi atau jejaring antara pihak satu dengan yang lain. 

Hook konten visual umumnya berdurasi pendek. Hook visual ini bisa diselipkan di bagian awal, pertengahan maupun akhir dari sebuah konten video. Video konten pemasaran bisa berbentuk trailer, teaser, music video, atau short clip. Hook jenis ini bisa disalurkan ke berbagai platform digital, mulai dari media sosial, platform berbagi video, website, e-commerce, aplikasi, dan lain-lain. Hook konten visual umumnya dibatasi dengan tema maupun gagasan tertentu. Tema ini akan membantu orang dalam menggali makna yang terdapat di konten visual tersebut. 

Hook-Teks-Semrush-Event

Gambar 1. Contoh hook konten visual di media sosial untuk format carousel

 

Hook konten visual bisa dikatakan berfungsi dengan baik, jika berhasil menciptakan kesan yang kuat dan menarik perhatian individu yang melihatnya. Terciptanya kesan yang kuat di benak audiens menjadi salah satu tujuan tim pemasaran untuk meningkatkan brand awareness. Hook konten visual tidak sekedar mengandung unsur visual semata, namun bisa dilengkapi dengan unsur semiotik, linguistik, dan aural. 

Memasukan hook dalam bentuk video menjadi tahap yang penting dalam rangkaian proses pemasaran. Hal ini bertujuan untuk membangkitkan keinginan (desire) audiens terhadap produk atau layanan yang ditawarkan perusahaan atau brand. Hook visual bisa disajikan dalam bentuk adegan yang menarik perhatian. Diantaranya adegan yang lucu, mengherankan, aneh atau tidak biasa, menyedihkan, mengandung unsur perkelahian, memicu amarah. Adegan sebagai hook visual akan berpengaruh secara signifikan umpan balik (feedback) audiens atau pelanggan terhadap konten pemasaran tersebut.

Ukuran dan Bentuk Layar Mempengaruhi Hook Konten Visual

Terdapat dua (2) faktor eksternal yang mempengaruhi kesuksesan dalam penyampaian hook konten visual yaitu adalah ukuran layar (screen size) dan bentuk layar (screen shape). Ukuran dan bentuk layar dapat mempengaruhi persepsi audiens yang melihat hook konten visual tersebut. Selain itu, kedua faktor ini juga mempengaruhi keinginan audiens untuk menyebarkan konten tersebut secara positif kepada individu lain.

Ukuran layar (screen size) suatu perangkat bertindak sebagai pemicu dari keterlibatan (engagement) serta membentuk persepsi pengguna lewat konten video yang disampaikan. Ukuran layar yang lebih besar dipandang lebih baik dalam menciptakan pengalaman menonton penggunanya.

Contoh-Hook-Visual-Google

Gambar 2. Contoh hook konten visual di media sosial yang penuh dengan elemen grafis dan warna menarik

 

Ukuran layar smartphone berbeda dengan PC (personal computer), dimana smartphone lebih kecil. Audiens yang memakai smartphone cenderung lebih fokus dalam menangkap inti informasi pada sebuah konten, karena mengalami kendala tambahan saat mengetik di layar yang lebih kecil. Hal ini membuat penggunanya cenderung lebih emosional dibanding saat memakai perangkat dengan ukuran layar lebih besar.

Bentuk layar (screen shape) juga berpengaruh terhadap persepsi manusia. Bentuk tertentu dipandang lebih simetris, memberikan kesan seimbang, ideal dan menyenangkan dari segi estetika. Bentuk ini dikenal dengan sebutan rasio emas (golden ratio). Pemasar (marketer) perlu memperhatikan unsur ini ketika hendak membuat hook konten visual. Konten yang bersifat undangan atau invitasi lebih disukai beberapa orang ketika disajikan dengan rasio 1:1. Konten visual yang sifatnya serius, misalnya untuk presentasi bisnis, lebih disenangi jika disajikan dengan bentuk layar persegi panjang.

Selain mempengaruhi sebuah konten, bentuk layar ini juga mempengaruhi persepsi produk yang berupa barang. Misalnya, jam pintar (smartwatch) berbentuk bundar akan memberi kesan lebih menarik. Sedangkan bentuk smartwatch persegi atau persegi panjang memberi kesan lebih mudah dikendalikan di mata calon pembeli. 

Storytelling dan Pengambilan Gambar sebagai Penyusun Hook Konten Visual

Di sisi lain, dua faktor internal yang mempengaruhi kesuksesan dalam penyampaian hook konten visual kepada audiens adalah kualitas visual dan teknik penceritaan (storytelling). Kedua faktor ini saling bekerja sama, menjadi pembentuk sinematografi. Sinematografi yang unik dan mencolok akan memberi daya tarik visual di mata audiens yang menonton. Sinematografi tidak terpisahkan dari teknik pengambilan gambar atau video. 

Salah satu teknik pengambilan yang sering ditemukan di hook konten visual adalah close-up. Close-up akan menambah kedekatan visual serta mendorong untuk menyelidiki sesuatu atau seseorang yang jaraknya dekat dengan mata penonton. Close-up digunakan untuk menyorot, entah itu objek, ekspresi wajah manusia, dan hal lainnya. 

Hook Konten Teks Tidak Kalah Penting dengan Visual

Sementara itu, hook konten teks juga sama pentingnya dengan hook konten visual. Keduanya saling melengkapi dalam hal menarik perhatian audiens lewat konten pemasaran yang ada. Hanya saja, manusia cenderung akan memperhatikan visual terlebih dahulu dibanding teks. Hook visual memberi dampak yang kuat untuk mengalihkan individu dari kegiatan yang dilakukan, menuju atensi penuh pada konten pemasaran atau promosi. 

Contoh-Hook-Teks-Carousel

Gambar 3. Contoh hook konten teks untuk mempromosikan sebuah kelas atau pembelajaran kepada target audiensnya

 

Sedangkan keputusan akan waktu yang dihabiskan individu untuk menaruh atensi lebih bergantung pada hook teks. Hook konten teks memungkinkan pemasar (marketer) memajang informasi seputar produk atau layanan dengan menarik dan jelas, namun dalam waktu singkat. Hook konten teks juga mampu menyelipkan kalimat yang berujung pada pengambilan aksi oleh audiens. 

Tidak sebatas clickbait, hook konten teks tidak boleh bersifat menipu. Hal ini dikarenakan setiap konten pemasaran yang dibuat akan mencerminkan kredibilitas perusahaan atau brand. Tim pemasar suatu brand atau perusahaan harus menerapkan teknik copywriting, ketika hendak menyusun hook konten teks. 

Hook-Teks-Opening-Store

Gambar 4. Contoh hook konten teks untuk mempromosikan pembukaan cabang toko baru sebuah brand

 

Hook teks paling sering ditemukan di judul (headline) konten. Judul dikatakan baik jika mampu merangkum inti pesan konten yang ingin disampaikan, serta mudah diingat. Perlu diingat bahwa judul (headline) dengan gaya tertentu, atau disebut stylistic headline generation (SHG), akan lebih menarik dibanding yang polos.

Hook konten teks yang dibuat juga perlu menyesuaikan dengan segmen target audiens. Dengan kata lain, satu judul (headline) hanya efektif menargetkan satu jenis target audiens. Misalnya, judul konten pemasaran yang mengandung kata “mewing” akan menarik di kalangan generasi alpha. Sehingga tidak cocok digunakan untuk menargetkan audiens dari generasi millenial

Firstpage hadir sebagai digital architect, spesialis dalam menyusun digital funnel yang efektif dan berdampak. Firstpage berfokus pada pemanfaatan strategi berbasis data untuk meningkatkan performa dan skala digital brand. Pilihlah Firstpage sebagai pakar andalan Anda dalam memberikan solusi seputar digital marketing.