Situasi Masyarakat dan Pasar yang Serba Online
Saat ini masyarakat telah merasa nyaman dengan pasar online. Dengan perkembangan digitalisasi, terjadi perubahan bertahap dalam bentuk kerjasama bisnis. Digital marketing semakin berperan penting dalam membantu bisnis menjangkau audiens yang lebih luas melalui berbagai platform digital. Perkembangan Internet menawarkan peluang tak terbatas untuk e-business (layanan komersial, penjualan online, dan lain-lain). Ini berarti bahwa proses bisnis dijalankan secara instan di mana saja dan ke segala arah.
Transaksi melibatkan penjualan dan pembelian produk yang terjadi di antara dua pihak yang berbeda. Penjualan merupakan suatu fungsi pemasaran yang bertujuan untuk memperoleh laba agar suatu usaha dapat terus berlangsung. Sedangkan pembelian merupakan kegiatan memperoleh produk dari suatu badan usaha melalui alat tukar yang sama nilainya. Produk diartikan sebagai sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk dimiliki, dipakai, atau dikonsumsi, untuk memenuhi kebutuhan atau memuaskan keinginan. Dengan peran seorang digital architect, bisnis dapat merancang strategi digital yang efisien untuk mengoptimalkan operasional dan meningkatkan penjualan.
Di zaman serba online seperti sekarang ini, orang cenderung mengutamakan aksesibilitas dan kemudahan dalam memilih barang. Strategi digital funnel yang tepat diperlukan agar bisnis dapat memandu calon pelanggan melalui setiap tahap keputusan pembelian dengan lebih efektif. Hal ini berbanding terbalik dengan situasi pasar zaman dulu, dimana orang rela menghabiskan waktu, tenaga, bahkan uang demi memilih dan membeli barang.
Gambaran Marketplace Secara Umum
Istilah marketplace adalah bahasa Inggris dari kata “pasar”. Istilah ini mulai populer pada tahun 1995. Amazon dan eBay menjadi dua (2) marketplace yang paling sering digunakan orang di seluruh dunia pada saat itu. Di Asia sendiri, marketplace pertama yaitu Alibaba, baru menjadi sangat populer di tahun 1999. Hingga saat ini, pengembangan marketplace terus terjadi.
Ada banyak pilihan platform e-commerce yang dapat digunakan untuk berbelanja online, diantaranya marketplace, website, dan media sosial. Platform yang menduduki peringkat pertama sebagai pilihan yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia adalah marketplace. Lalu disusul oleh website, kemudian yang terakhir adalah media sosial.
Gambar 1. Situasi masyarakat di zaman serba canggih, menjadikan marketplace sebagai platform pilihan untuk berbelanja online
Marketplace menjadi salah satu penggerak roda perekonomian terpenting di Indonesia. Sudah cukup banyak marketplace yang terkenal seperti Tokopedia, BliBli.com, Shopee, Lazada, dan sebagainya. Marketplace bisa juga diartikan sebagai tempat dimana penjual yang beragam dengan produk yang sama.
Peran dari pengelola marketplace adalah menyediakan tempat agar penjual dan pelanggan bisa berinteraksi dan bertransaksi dengan aman, mudah, dan nyaman. Pengelola tidak bertanggung jawab terhadap produk (barang / jasa) yang dijual, karena itu adalah tugas pemilik toko.
Masing-masing marketplace memiliki caranya tersendiri dalam mempromosikan setiap jenis produk. Di dalam marketplace, terdapat tiga aspek skema bisnis yang berjalan yaitu B2B (Business to Business), B2C (Business to Customer), C2C (Customer to Customer). Hampir 75% skema bisnis yang mendominasi di marketplace berupa B2B.
Berdasarkan sifatnya, marketplace terbagi menjadi tiga (3) yaitu marketplace vertikal, horizontal dan global.
Gambar 2. Pemilik bisnis berjualan di marketplace dan memasarkan produknya secara online untuk menjangkau calon pelanggan.
Keuntungan Berjualan di Marketplace
Ada beberapa keuntungan yang bisa Anda dapatkan jika berjualan di marketplace, antara lain ada fitur dan peraturan kebijakan daring (online) yang baik, bisa memulai tanpa modal besar, pengguna otomatis menjadi calon konsumen potensial sehingga tidak perlu takut kehilangan pelanggan, jangkauan pasarnya luas dimana pesanan bisa datang dari berbagai daerah.
Tantangan Berjualan di Marketplace
Sebagai pemilik toko, akan ada tantangan ketika hendak berjualan di marketplace. Tantangan tersebut bisa membuka peluang baru, atau sebaliknya menghambat proses berjualan Anda. Diantaranya banyak kompetitor yang membuat tingkat persaingan tinggi, toko jadi sangat bergantung pada pengelola marketplace, perlunya usaha keras untuk mendapatkan kepercayaan dari pelanggan, produk cenderung mudah ditiru atau direplikasi memakai nama toko yang berbeda.
Tips Berjualan di Marketplace
Penjual atau pemilik toko bisa menerapkan beberapa tips ini agar target penjualan bisa tercapai, antara lain foto produk harus jelas dan menarik, buat deskripsi produk selengkap mungkin, berikan layanan konsumen dengan baik, adakan promo bulanan atau khusus hari tertentu, tetapkan harga yang bersaing.
Foto menjadi elemen pertama yang dilihat calon pembeli sebelum memutuskan membeli suatu produk. Foto produk yang dipajang pemilik toko sebisa mungkin dari produk aslinya (real picture). Hal ini sebagai bentuk transparansi kepada calon pembeli sebagai bahan pertimbangan.
Tidak dapat dipungkiri, ada produk tertentu yang hasilnya tidak bisa sama dengan foto produk di katalog. Misalnya baju hasil custom print itu warnanya tidak 100% sama dengan yang ada di katalog. Pastikan juga foto produk dibuat semenarik dan sejelas mungkin. Misalnya foto produk dengan background polos namun diberi hiasan pelengkap, atau bentuk kreasi lainnya. Hal ini bertujuan agar calon pembeli tertarik dan tidak beralih ke pemilik toko (seller) lain.
Gambar 3. Salah satu referensi foto produk untuk dipajang di marketplace agar menarik di mata calon pembeli
Deskripsi produk mencakup keterangan keadaan produk dan ketentuan pembelian secara jujur. Deskripsi perlu dibuat serinci mungkin agar pembeli tidak perlu bertanya terkait kelengkapan produk yang dijual. Beberapa detail yang perlu diperhatikan seperti tanggal kadaluarsa, bahan penyusun produk (biasanya pada pakaian dan makanan), jenis warna, berat produk, kode BPOM (biasanya pada kosmetik), dan lain-lain.
Tiap marketplace memiliki fitur penilaian agar pembeli bisa mengulas (review) seputar pengalaman dan kualitas layanan dalam berbelanja. Pembeli bisa menilai kecepatan pembeli dalam merespon, keramahan, ketepatan pengiriman, kualitas produk, dan indikator lainnya.
Di luar dari promo yang diberikan oleh marketplace kepada pengguna, pemilik toko juga bisa melakukan hal yang demikian. Bermacam jenis promo yang ada di marketplace seperti gratis ongkos kirim, cash on delivery, cashback, koin dompet digital, diskon untuk jenis produk atau jenis toko tertentu, dan lain-lain.
Pemilik toko atau penjual harus memberikan harga terbaik, supaya bisa bersaing dengan produk sejenis. Tidak dapat dipungkiri bahwa membandingkan antara satu hal dengan yang lain sudah menjadi kebiasaan konsumen. Meskipun harga produk yang ditawarkan lebih murah, namun penjual perlu memperhatikan dari segi kualitasnya.