Gambaran Umum Remarketing
Remarketing dikenal dengan sebutan pemasaran ulang. Remarketing bisa juga dikatakan sebagai bentuk lanjutan dari algoritma pemasaran Google Ad-word. Strategi remarketing bisa diterapkan pada pemasaran online maupun pemasaran tradisional.
Strategi remarketing tidak terpisahkan dari komponen pemasaran untuk bisnis di skala kecil, menengah, atau besar. Strategi ini menawarkan segudang manfaat, terutama bagi tim pemasaran. Remarketing dapat berjalan dengan baik apabila di antara bisnis dengan pelanggan dapat terjalin komunikasi efektif yang sifatnya dua arah.
Gambar 1. Tim pemasaran menyusun strategi untuk mengoptimalkan kinerja remarketing
Tim pemasaran perlu bekerja keras untuk tetap responsif dan proaktif dalam menghadapi tren pasar dan perilaku pelanggan yang dinamis. Hal ini bertujuan agar bisnis atau perusahaan Anda tetap menjadi yang terdepan di dunia pemasaran.
Berbagai Jenis Strategi Remarketing
Menurut bentuk dan platform yang digunakan, terdapat enam (6) jenis strategi remarketing. Diantaranya sebagai berikut:
Remarketing jenis ini disajikan dalam bentuk tayangan iklan yang dipersonalisasi berdasarkan riwayat penelusuran pelanggan. Dynamic remarketing termasuk strategi remarketing tingkat lanjut.
Remarketing jenis ini diterapkan pada website bisnis atau perusahaan. Display remarketing bekerja dengan melacak perilaku pengunjung menggunakan cookie, kemudian pengunjung tersebut akan dikirimkan email ketika mengunjungi website lain.
Sesuai namanya, remarketing jenis ini diterapkan di email. Tim pemasaran akan menargetkan pelanggan lama dan pengunjung website brand atau perusahaan. Mereka akan mengirimkan email campaign yang telah dipersonalisasi, dengan menyelipkan kalimat yang mendorong tindakan. Email remarketing juga bertujuan untuk melibatkan pelanggan untuk mau terlibat kembali dengan brand, layanan atau produk dari bisnis.
Remarketing jenis ini memanfaatkan perilaku dan riwayat pencarian individu secara online. Kemudian strategi ini diluncurkan kepada pengunjung website sebelumnya dengan menampilkan sebuah iklan.
Remarketing jenis ini dibuat dalam bentuk konten video untuk pengunjung maupun pelanggan berbagai digital funnel. Diantaranya website, media sosial, platform berbagi video. Strategi video remarketing berfokus pada brand awareness dan customer engagement.
Remarketing jenis ini tidak terbatas pada bentuk video saja, namun bisa berupa iklan berbasis gambar, teks visual, dan sebagainya. Iklan media sosial yang dibuat berdasarkan riset selera dan ulasan berbagai individu yang pernah berinteraksi terhadap brand atau akun perusahaan. Entah itu berinteraksi lewat profil, cerita, postingan, pesan personal, dan fitur lainnya.
Gambar 2. Contoh bentuk video remarketing yang tayang di platform berbagai video
Cara Kerja Remarketing
Umumnya strategi remarketing diberlakukan kepada pelanggan yang sebelumnya telah melakukan pembelian, minimal satu kali. Strategi remarketing bekerja dengan menyampaikan pesan yang bersifat personal dan relevan kepada pelanggan. Dikatakan personal karena untuk mengoptimalkan remarketing, marketer harus bisa menjangkau setiap segmentasi pelanggan yang ada. Beberapa platform yang biasa digunakan untuk menjangkau pelanggan antara lain YouTube, Gmail, Aplikasi (Apps), Display Network, dan Remarketing Search Listings Ads.
Pesan komunikasi dari remarketing bersifat mengingatkan kembali (reminder) secara digital. Untuk menerapkan strategi ini, tim pemasaran perlu memanfaatkan data kebiasaan dan transaksi pembelian, perilaku, hal yang disukai atau diminati, jejak digital (digital footprint), preferensi, riset metrik, ulasan baik pelanggan. Perilaku pembelian pelanggan dipengaruhi beberapa faktor seperti usia, status pernikahan, pendapatan atau gaji, tingkat pendidikan.
Contoh dari penerapan strategi remarketing adalah pemberian tiket untuk mengikuti event atau acara kepada pelanggan aktual yang loyal. Hal ini disusul dengan pertimbangan bahwa acara tersebut diisi kegiatan yang berorientasi pada penjualan dan promosi brand secara positif.
Manfaat dari Pengoptimalan Remarketing
Remarketing dipakai untuk membangun lagi hubungan dan interaksi dengan pelanggan yang menunjukkan minat pada produk atau layanan dari perusahaan. Penerapan strategi remarketing diharapkan bisa mempengaruhi pola pembelian pelanggan dan berujung pada peningkatan konversi.
Strategi ini digemari pemasar (marketer) karena efisien dalam menurunkan biaya akuisisi serta meningkatkan pengalaman pelanggan secara keseluruhan. Selain itu, remarketing juga berdampak positif bagi brand awareness dan brand loyalty di mata pelanggan.
Strategi remarketing memungkinkan tim pemasaran suatu perusahaan untuk mendapatkan kembali pelanggan yang “hilang”, atau disebut juga retensi pelanggan. Dengan begitu, marketer bisa mengupayakan terjalinnya hubungan jangka panjang serta penjualan silang (cross-selling).
Tantangan dalam Menerapkan Strategi Remarketing
Banyaknya manfaat pasti diikuti dengan tantangan yang perlu dihadapi ketika menerapkan suatu strategi, termasuk remarketing. Tantangan penerapan remarketing bisa dilihat dari sudut pandang pelanggan.
Seringkali pelanggan tidak suka dengan pesan, iklan, atau konten pemasaran dan komunikasi yang dikirimkan secara terus-menerus. Paparan interaksi pemasaran yang terlalu sering akan memicu kejenuhan, risih, sebal dan perasaan negatif lainnya bagi pelanggan atau konsumen.
Tidak sedikit juga orang yang sengaja menghindari iklan di internet. Alasan utamanya karena iklan digital dianggap manipulatif, mengganggu, bersifat menipu dan termasuk dalam pelanggaran privasi terhadap pengguna internet. Akibatnya, beberapa pelanggan membayar untuk fitur bebas iklan atau fitur pemblokir iklan, pop-up dan spam. Situasi seperti ini akan menciptakan pandangan bahwa iklan digital berdampak negatif pada minat pembelian.
Gambar 3. Remarketing berbentuk iklan pop-up yang bertujuan untuk mendorong pelanggan mengambil tindakan
Untuk mengatasinya, tim pemasaran dari brand atau perusahaan perlu memberikan transparansi kebijakan periklanan kepada pelanggan. Cara lainnya ialah marketer harus menyusun strategi penjadwalan iklan, konten, maupun campaign yang tepat sasaran. Marketer perlu menyasar target pelanggan di waktu yang tepat, dengan memperhatikan seberapa sering atau frekuensi periklanan tersebut.
Firstpage hadir sebagai digital architect, spesialis dalam menyusun digital funnel yang efektif dan berdampak. Firstpage berfokus pada pemanfaatan strategi berbasis data untuk meningkatkan performa dan skala digital brand. Pilihlah Firstpage sebagai pakar andalan Anda dalam memberikan solusi seputar digital marketing.