Copywriting adalah seni menyusun teks promosi yang dirancang untuk menyampaikan pesan dengan cara yang menarik kepada audiens target. Dalam dunia digital marketing, copywriting menjadi elemen penting untuk menjembatani penjual dan pembeli, baik melalui iklan, media sosial, maupun materi pemasaran lainnya. Dengan memanfaatkan berbagai media seperti audio, gambar, video, dan visual, copywriting bertujuan untuk menarik perhatian konsumen secara efektif. Di era digital ini, strategi copywriting terbukti lebih efisien dibandingkan metode pemasaran konvensional karena kemampuannya menjangkau audiens yang lebih luas.
Tujuan Pembuatan Copywriting
Copywriting berfungsi sebagai jembatan antara brand dan audiens, dengan tujuan menyusun pesan yang tidak hanya memberikan informasi tetapi juga menghibur, membujuk, dan menginspirasi. Dalam praktiknya, copywriting dirancang untuk menarik perhatian calon pelanggan, membangkitkan rasa penasaran, dan mendorong mereka untuk mengetahui lebih lanjut tentang produk. Ini mengarahkan mereka ke dalam digital funnel yang akhirnya mengarah pada keputusan pembelian. Copywriter memiliki tanggung jawab besar untuk menarik perhatian audiens dan memberikan alasan kuat bagi mereka untuk mengambil tindakan, seperti membeli produk atau layanan yang ditawarkan.
Gambar 1. Ilustrasi pekerjaan copywriter untuk menyusun naskah (copy) di bidang digital marketing
Copywriting memiliki beberapa jenis yang diklasifikasikan secara teoritis, di antaranya SEO copywriting, copywriting gambar, penamaan, penulisan teks komersial, copywriting respons langsung, dan email copywriting. Di media sosial, copywriting gambar sering menjadi topik diskusi hangat, karena platform ini ideal untuk membentuk citra (image) positif, memberikan rekomendasi, dan menyelesaikan masalah pelanggan. Digital architect yang merancang strategi pemasaran digital juga perlu memperhatikan elemen copywriting ini untuk memastikan pesan yang disampaikan selaras dengan tujuan branding dan pemasaran.
Elemen Penyusun Copywriting
Elemen penting dalam copywriting untuk konten kreatif meliputi headline, slogan, tagline, dan call to action. Komposisi copywriting harus disusun secara harmonis dan selaras dengan pandangan, prinsip, dan preferensi audiens. Headline adalah bagian paling krusial dari copywriting, karena bertugas menarik perhatian audiens, menentukan tema konten, dan memberikan penekanan pada pesan utama atau ilustrasi. Dalam pembuatan headline, teknik peringkasan dapat digunakan untuk mencapai hasil yang efektif.
Salah satu framework copywriting yang efektif adalah AIDA, yang terdiri dari empat langkah: Attention (Perhatian), Interest (Minat), Desire (Hasrat), dan Action (Tindakan).
Pengaplikasian Copywriting di Kanal Digital
Dalam dunia digital marketing, penggunaan kanal digital seperti media sosial memerlukan elemen penting seperti keterlibatan pelanggan (customer engagement), presentasi visual yang menarik, dan copywriting yang efektif. Semua elemen ini bekerja sama untuk memaksimalkan dampak terhadap pelanggan, mendorong mereka untuk berinteraksi dengan brand, dan pada akhirnya membeli produk secara online.
Copywriting dapat diterapkan di berbagai media seperti iklan, website, katalog, surat penawaran, dan brosur, baik untuk strategi pemasaran online maupun offline. Copywriter sering menggunakan data seperti jumlah pengikut, konten yang dibagikan, dan jumlah pelanggan (subscribers) untuk menunjukkan bukti sosial dan popularitas produk atau layanan.
Gambar 2. Pembuatan copywriting di kanal digital ada yang menggunakan pendekatan terstruktur, cenderung terorganisir setiap langkahnya
Metode Pembuatan Copywriting
Penting bagi seorang copywriter untuk mempelajari deskripsi produk atau layanan secara mendalam serta menganalisis target audiens sebelum mulai menulis. Setiap kata dan kalimat yang digunakan harus menciptakan daya tarik yang kuat terhadap produk atau layanan. Ada dua pendekatan umum dalam copywriting yaitu pendekatan bebas dan terstruktur. Pendekatan bebas memungkinkan ide-ide mengalir secara alami, yang kemudian bisa disempurnakan melalui revisi. Sedangkan pendekatan terstruktur dimulai dengan membuat kerangka naskah, memastikan pesan berkembang secara fokus dan terorganisasi.
Pendekatan terstruktur ini lebih sering digunakan ketika copywriter ingin memastikan setiap elemen dalam naskah memiliki tujuan yang jelas, sehingga pesan yang disampaikan lebih efektif dan halus. Setiap kata dipilih dengan hati-hati untuk membangun pesan yang kuat dan saling berkaitan. Tantangan utama yang sering dihadapi copywriter adalah kehilangan fokus dan mengalami writer's block, namun dengan metode yang tepat, mereka dapat terus menyampaikan pesan yang menarik dan persuasif.
Gambar 3. Salah satu tantangan copywriter yaitu mengalami kebuntuan dalam menemukan ide alias writer’s block
Teknis Penyusunan Copywriting
Dalam menyusun copywriting, seorang copywriter harus mempertimbangkan aturan SEO (Search Engine Optimization) agar konten yang dibuat dapat muncul di peringkat tinggi hasil pencarian dan menarik perhatian calon pelanggan. Efektivitas sebuah copy tidak hanya bergantung pada kata-kata yang digunakan, tetapi juga seberapa baik pesan tersebut beresonansi dengan emosi dan keinginan pembaca. Persuasi menjadi komponen penting dalam pemasaran, dan terdapat beberapa teknik yang digunakan oleh copywriter untuk menciptakan pesan yang efektif.
Beberapa teknik persuasi yang umum digunakan adalah: future pacing (kecepatan masa depan), reciprocity (timbal balik), scarcity (kelangkaan), authority (otoritas), liking (kesukaan), social proof (bukti sosial), dan consistency (konsistensi).
Gambar 4. Social proof terbukti efektif dalam meyakinkan seseorang untuk membeli produk lewat kehadiran orang lain yang memberi review positif
Pertimbangan dalam Menyusun Copywriting
Copywriter harus berhati-hati untuk tidak melewati batas antara persuasi dan manipulasi guna melindungi konsumen serta menjaga reputasi bisnis. Tantangannya adalah menemukan keseimbangan di mana pesan tetap efektif tanpa menipu atau merugikan, sehingga integritas pemasaran tetap terjaga. Salah satu aspek penting dalam menyusun copywriting adalah memahami bahwa manusia cenderung bertindak berdasarkan kepentingan pribadi (self-interest). Dengan mengenali bias kognitif dan pemicu emosional audiens, copywriter dapat menyesuaikan konten agar lebih menarik dan efektif.
Dalam setiap iklan yang dibuat, call to action (CTA) memegang peranan penting. CTA adalah elemen dari iklan yang mengajak audiens untuk mengambil tindakan, seperti membeli produk, mendaftar newsletter, atau mengunjungi website. Keberhasilan iklan sangat bergantung pada kekuatan CTA dalam mengarahkan pengguna ke langkah berikutnya dalam proses penjualan (sales). Iklan yang efektif dapat menarik perhatian, membujuk audiens, dan meningkatkan keinginan untuk membeli produk atau layanan yang ditawarkan.