Hook merupakan elemen pembuka dalam sebuah konten. Hook bisa berupa kalimat, visual, gambar, atau gabungan dari unsur tersebut. Hook bisa menjadi penentu apakah konten yang dibuat akan mudah diabaikan, atau justru sebaliknya banyak diminati.
Hook umumnya diselipkan dalam tiga (3) detik pertama audiens ketika melihat konten postingan tertentu. Hook yang berhasil membuat audiens bertahan untuk menyimak konten lebih dari 3 detik akan memberi pengaruh baik untuk pemasar (marketer). Dalam bidang digital marketing, hook seperti ini dikategorikan sebagai hook yang kuat.
Konten dengan hook yang kuat berpotensi besar untuk masuk ke lebih banyak feeds audiens. Dalam artian lain, konten seperti ini akan direkomendasikan ke audiens lebih disenangi algoritma media sosial. Di sisi lain, hook dikatakan lemah apabila audiens langsung melakukan scroll atau melewati begitu saja ketika konten Anda hadir.
Tujuan utama dari penggunaan kalimat hook yaitu menarik perhatian dan memikat audiens agar menyimak konten digital marketing dari awal hingga akhir. Audiens yang membaca, menonton atau mendengarkan konten hingga selesai diharapkan akan mengambil tindakan lebih lanjut. Tindakan lebih lanjut bisa berupa mempelajari produk yang ditawarkan, membeli produk, membagikan informasi tentang produk kepada orang yang mereka kenal, dan sebagainya.
Konten dengan hook yang tepat dapat berkunjung kepada viralitas di platform digital yang ditargetkan. Media sosial berpotensi mempercepat jangkauan kepada audiens yang sadar terhadap bidang digital marketing. Konten yang viral tersebut cenderung mendapat lebih banyak engagement, baik dalam bentuk jumlah likes, comments, reaction atau bentuk lainnya.
Kalimat hook terdiri atas berbagai jenis. Jenis hook perlu disesuaikan dengan isi konten yang telah dibuat. Aspek ini perlu diperhatikan agar penyampaian konten dipandang baik secara keseluruhan oleh audiens. Berikut akan dijelaskan berbagai jenis dan contoh kalimat hook.
Penggunaan hook statistik bertujuan untuk membuat audiens berpikir dan mempertimbangkan dampak dari fakta tersebut. Hook ini cocok digunakan untuk menyasar target audiens yang memiliki rasa pengetahuan yang tinggi. Mereka akan tertarik untuk mempelajari lebih lanjut terkait isi konten tersebut.
Fakta yang menarik serta didukung dengan data yang kredibel sangat efektif dalam menarik perhatian audiens. Bagi sebagian orang, konten berbasis data akan lebih mudah dipercaya. Karena dua hal ini, hook statistik cocok untuk konten edukasi, bisnis, atau teknologi.
Gambar 1. Angka, data dan elemen statistik lainnya sebagai hook berguna untuk membuat konten digital marketing menjadi lebih kredibel.
Kalimat hook statistik biasanya bisa dikenali dengan kehadiran perbandingan, persentase, kisaran, hasil penelitian, dan sebagainya.
Berikut merupakan 5 contoh kalimat hook statistik, antara lain:
Anekdot atau biasa disebut cerita pendek bisa diterapkan sebagai bagian dari kalimat hook sebuah konten digital marketing. Narasi yang dibangun dalam anekdot tersebut hendaknya relevan dengan audiens yang ditargetkan.
Penggunaan hook anekdot bertujuan agar konten lebih mudah diingat oleh audiens. Tidak jarang, anekdot digunakan untuk menarik rasa simpati sehingga brand bisa membangun hubungan emosional dengan audiensnya.
Hook jenis ini juga cocok dalam membangkitkan rasa ingin tahu dari audiensnya. Dengan menyimak konten tersebut, audiens berharap bisa menemukan solusi dari situasi yang mereka alami.
Adapun 5 contoh kalimat hook anekdot, antara lain:
Hook How-To bertujuan untuk menjangkau audiens yang berorientasi pada praktik. Hook ini biasa digunakan pada konten yang memuat solusi praktis terhadap suatu isu atau permasalahan. Audiens bisa langsung menetapkan instruksi, anjuran, atau penjelasan yang terdapat di dalam konten tersebut.
Ada beberapa contoh kalimat hook how-to untuk suatu konten. Lima (5) contoh hook yang dimaksud, antara lain:
Istilah “looping” dalam Bahasa Indonesia berarti pengulangan. Looping termasuk salah satu teknik copywriting yang umum digunakan untuk menyusun alur suatu cerita. Dalam konteks storytelling, teknik looping digunakan dalam pengulangan elemen, tema, atau pesan secara berulang. Hal ini bertujuan untuk memberi penekanan terhadap aspek tertentu atau menciptakan misteri.
Lain halnya pada konteks media sosial, looping digunakan untuk membuat audiens membaca atau menonton konten yang dibuat hingga akhir. Hook dengan looping akan membuat kalimat terkesan penting dan sedikit hiperbolik. Selayaknya orang yang baru tahu akan suatu hal pertama kalinya secara alami. Jenis hook ini umum digunakan awalan caption konten media sosial.
Ada beberapa kalimat hook dengan looping yang umum ditemukan pada konten media sosial. Contoh kalimat yang dimaksud antara lain:
Transitional hook merupakan hook khusus untuk konten video, sebagai detik-detik pembuka. Transitional hook dibuat dengan cara menyatukan dua video klip berbeda secara halus dalam transisi yang sempurna. Transitional hook digunakan untuk membangun momentum bagi audiens sehingga tertarik menyimak konten video dari awal hingga akhir.
Waktu merupakan hal yang krusial dalam pembuatan transitional hook. Penggunaan transitional hook sangat krusial, terutama pada 8 detik pertama setelah konten video diputar. Di media sosial, rentang perhatian maksimal seseorang dalam menyimak konten video adalah 30 - 60 detik.
Gambar 2. Pentingnya pemilihan elemen visual pada konten reels sebagai unsur pembeda yang dilihat audiens.
Transitional hook harus disertai dengan elemen visual yang baik. Pemilihan visualisasi yang baik terkadang lebih efektif dibandingkan kalimat penjelasan yang panjang lebar. Elemen visual yang unik dan khas dari brand Anda akan menjadi aspek yang menyegarkan. Dimana hal tersebut berperan sebagai pembeda dari konten harian lain yang dilihat oleh audiens.
Contoh kalimat transitional hook untuk konten video antara lain:
Kutipan kalimat atau frasa dari tokoh ternama dapat dijadikan sebagai hook konten. Kutipan semacam ini lebih dikenal dengan sebutan quotes. Hook dengan quotes dapat dipandang menarik oleh audiens karena mengandung makna mendalam atau karena datang dari sosok dengan latar belakang yang luar biasa.
Jenis hook ini biasanya ditemukan di caption sebuah konten media sosial. Format penulisan kalimat hook dengan quotes biasanya seperti ini:
Rentang perhatian dalam Bahasa Inggris disebut juga attention span. Di zaman yang serba canggih ini, orang akan mencari langkah tercepat dan paling praktis. Hal ini berlaku juga pada platform digital. Apabila suatu konten dinilai membosankan, tidak menarik, dan memakan waktu terlalu banyak maka tidak jarang audiens akan mengacuhkannya. Mengacuhkan bisa berarti tidak membukanya sama sekali, atau membuka lalu segera menutupnya dan beralih ke konten lain.
Sistem dan fitur seperti ini menjadikan audiens, yang merupakan pengguna aktif media sosial, berpotensi memiliki rentang perhatian yang rendah. Hal ini berlaku baik pada format konten reels maupun feeds. Sadar atau tidak, menurunnya rentang perhatian seseorang merupakan dampak buruk dari penggunaan media sosial yang berlebihan.
Di sisi lain, pemasar (marketer) perlu menawarkan barang atau jasa yang mereka jual kepada audiens dengan jangkauan seluas-luasnya. Hook bisa menjadi langkah awal untuk mengunggah perhatian audiens di tengah berbagai konten yang disimak oleh mereka. Hook yang baik mengandung kalimat yang membuat orang berhenti sejenak, lalu memberi perhatian penuh terhadap isi konten Anda.
Gambar 3. Ilustrasi hook diibaratkan sebagai orang yang berperan menghentikan serta mengalihkan fokus audiens ke suatu konten.
Hook adalah elemen pembuka dalam sebuah konten yang dirancang untuk menarik perhatian audiens dalam hitungan detik pertama. Dalam dunia digital marketing, hook berfungsi sebagai alat untuk menghentikan scroll audiens dan mendorong mereka untuk menyimak konten lebih lanjut.
Kalimat hook yang kuat berperan penting dalam membangun awareness—fase pertama dari digital funnel. Hook yang efektif meningkatkan keterlibatan (engagement), memperluas jangkauan, dan mengarahkan audiens menuju langkah berikutnya dalam funnel, seperti mempertimbangkan produk atau layanan yang ditawarkan.
Beberapa cara untuk menciptakan hook yang menarik antara lain:
Firstpage merancang digital funnel yang terukur, dimulai dari strategi konten yang kuat—termasuk penyusunan hook yang mampu menarik perhatian audiens yang tepat. Dengan pendekatan berbasis data, setiap elemen hook yang digunakan dapat dianalisis dan dioptimalkan untuk meningkatkan performa funnel bisnis Anda.