Insight Details

Kehadiran Teknik Copywriting Khusus untuk Menciptakan Panduan yang Mudah Dipahami


Gambaran Umum Technical Copywriting

Technical copywriting termasuk teknik copywriting khusus yang berfokus di tahap peningkatan kesadaran (awareness) audiens. Teknik ini bisa diterapkan pada berbagai media pemasaran, baik digital maupun konvensional. Namun yang membuatnya unik, technical copywriting mengedepankan konten yang informatif, akurat, dan mampu mengedukasi target konsumen secara sistematis.

Konten yang dihasilkan dari teknik ini biasanya memiliki bobot kredibilitas tinggi di mata audiens atau pelanggan—lebih dari sekadar materi promosi biasa. Maka dari itu, penulisannya tidak bisa asal-asalan. Diperlukan struktur yang kuat dan pemahaman mendalam agar hasil akhirnya mudah dipahami, namun tetap kaya akan informasi.

Selain panduan produk, teknik ini juga banyak diterapkan dalam proposal bisnis, white paper, studi kasus, brosur perusahaan, blog post, SOP (standard operating procedure), FAQ, hingga portofolio proyek. Intinya, technical copywriting adalah fondasi dari komunikasi teknis agar terlihat engaging di mata audiens.

portofolio-proyek-teknik-copywriting

Gambar 1. Visualisasi portofolio proyek sebagai salah satu output dari technical copywriting.

Elemen Penyusun Panduan dari Technical Copywriting

Setelah memahami fungsinya, mari kita bahas elemen-elemen penting yang menyusun sebuah panduan teknis. Biasanya, panduan produk yang ditulis dengan pendekatan technical copywriting ditemukan di berbagai sektor—mulai dari fashion, elektronik, otomotif, manufaktur, hingga layanan digital.

Beberapa komponen kunci yang umumnya ada dalam struktur penulisan ini antara lain:

  • Judul produk

  • Atribut brand (nama, logo, slogan, dan sebagainya)

  • Jenis produk

  • Properti data

  • Fungsi produk

  • Atribut teknis

Atribut teknis ini mencakup berbagai informasi rinci dari sudut pandang pengguna, meliputi warna, bahan, fitur utama, keunggulan produk, hingga peringatan atau petunjuk penggunaan. Misalnya, untuk produk pakaian: “90% katun, breathable, hindari pencucian dengan mesin.” Kalimat-kalimat ini terkesan sederhana, tapi sebenarnya hasil dari riset mendalam yang mempertimbangkan keamanan, kenyamanan, dan konteks penggunaan produk.


Keunikan dari Technical Copywriting

Lalu, apa yang membedakan technical copywriting dari gaya copywriting lainnya?

Pertama, penulis harus memahami tidak hanya isi produknya, tapi juga persona audiens yang mencakup motivasi, kekhawatiran, tujuan, dan kebutuhan spesifik mereka. Penulis technical copywriting idealnya juga akrab dengan istilah industri tertentu, dan mampu menyederhanakan konsep rumit menjadi lebih sederhana dan mudah dipahami awam.

Gaya penyampaiannya cenderung presisi, persuasif, dan kaya akan istilah teknis. Bagi sebagian orang, jenis penulisan ini menakutkan—karena menggabungkan pengetahuan teknis dengan kemampuan komunikasi yang tinggi.

Namun justru di situlah daya tariknya. Technical copywriting adalah bentuk komunikasi produk yang tidak hanya menjual, tapi membangun kepercayaan jangka panjang.

persuasif-technical-copywriting

Gambar 2. Teknik copywriting yang harus menyeimbangkan sisi persuasif dan presisi dari segi teknis, ialah technical copywriting.


Tantangan dalam Technical Copywriting

Menulis konten teknis itu seperti bermain di dua dunia: satu kaki di ranah logika, satu lagi di ranah empati. Penulis harus bisa menjembatani antara data kompleks dan kebutuhan emosional pengguna.

Beberapa tantangan umum:

  • Menjaga akurasi sambil tetap menyederhanakan bahasa

  • Menghindari penggunaan jargon yang membingungkan

  • Menyesuaikan gaya bahasa dengan tingkat pemahaman audiens

  • Menyusun struktur informasi yang intuitif dan mudah dinavigasi

Kalau salah satunya meleset, hasil akhirnya bisa membuat pembaca semakin bingung atau menyerah di tengah jalan.


Tips Menulis Technical Copywriting yang Efektif

Untuk menghindari jebakan "terlalu teknis" atau malah "terlalu umum", berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:

  • Kenali persona audiens: profesional di bidangnya pasti berbeda dengan pengguna awam

  • Gunakan visual: diagram, infografik, tabel—semuanya diperlukan untuk membantu pembaca memahami konteks

  • Fokus pada solusi: jangan hanya mendeskripsikan produk, tetapi juga menunjukkan bagaimana produk tersebut dapat memecahkan masalah pelanggan

  • Struktur rapi: gunakan heading, subheading, bullet, dan highlight

  • Review berkala: pastikan informasi teknis tetap relevan dan up-to-date


Penerapan Technical Copywriting di Lingkup Digital Marketing

Tak hanya terbatas pada dokumen resmi, teknik ini juga makin menonjol di ranah digital marketing. Di aplikasi belanja online, misalnya, penjelasan produk dibuat panjang lebar itu bukan tanpa alasan. Itu adalah hasil kerja technical copywriting yang menggabungkan teks dengan visual, demi pengalaman pengguna (UX) yang maksimal.

Mulai dari deskripsi produk, FAQ, hingga how-to guide—semuanya dibuat untuk satu tujuan, yaitu mempermudah keputusan pembelian. Bagi brand, deskripsi ini juga menjadi dasar untuk membuat konten turunan lain seperti materi promosi, konten sosial media, dan iklan.

deskripsi-produk-teknik-copywriting

Gambar 3. Penerapan technical copywriting lewat informasi yang tertera pada deskripsi produk ternyata penting dalam pengambilan keputusan konsumen.

White paper sendiri punya tempat istimewa. Dokumen ini biasanya digunakan untuk menjelaskan solusi teknis terhadap sebuah masalah industri. Dibuat dengan gaya penulisan yang formal dan mendalam, white paper sangat berguna bagi konsultan, B2B, dan sektor teknologi. Tapi, penting untuk diingat—white paper yang tidak diperbarui secara berkala (misalnya >6 bulan) akan membuat pembaca mempertanyakan keakuratannya.

Technical copywriting bukan sekadar menulis deskripsi produk dengan gaya teknis. Technical copywriting adalah strategi komunikasi produk yang menyeluruh—menggabungkan edukasi, persuasi, dan kejelasan.

Di zaman yang penuh dengan aliran informasi digital, brand yang mampu menyampaikan produk atau layanannya secara teknis dan mudah dimengerti akan jauh lebih unggul. Jika Anda merasa konten produk Anda saat ini masih membingungkan atau kurang informatif, mungkin sudah saatnya mempertimbangkan technical copywriting sebagai senjata utama.